Tag: kelas 4 SD

Cari Jawaban Pelajaran PJOK Kelas 4 SD, Sebutkan Contoh Etika dan Tata Tertib di Kolam Renang

Cari Jawaban Pelajaran PJOK Kelas 4 SD, Sebutkan Contoh Etika dan Tata Tertib di Kolam Renang

Cari Jawaban Pelajaran PJOK Kelas 4 SD, Sebutkan Contoh Etika dan Tata Tertib di Kolam Renang

daphnisys.com– Pada pelajaran PJOK kelas 4 SD, teman-teman akan belajar tentang materi renang.

Selain mempelajari teknik berenang dan cara melakukannya, kita juga akan belajar mengenai etika dan tata tertib di kolam renang.

Pada buku PJOK kelas 4 terdapat pertanyaan yang berbunyi, sebutkan contoh etika dan tata tertib di kolam renang.

Yuk, simak kunci jawabannya dari penjelasan berikut ini!

Etika di Kolam Renang

Sebelum mencari tahu apa saja contoh etika yang perlu dilakukan di kolam renang, sebaiknya kita satukan pemahaman mengenai apa itu etika.

Menurut KBBI, etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak).

Dalam pengertian yang lebih sederhana, etika berkaitan dengan sopan santun.

Namun, dalam konteks berenang, etika di kolam renang dibuat agar aktivitas renang menjadi lebih nyaman dan aman.

Berikut ini contoh etika di kolam renang.

1. Mengenakan pakaian renang yang benar.

2. Menyimpan pakaian ganti di tempat yang telah disediakan (tempat/loker penitipan pakaian).

3. Tidak meletakkan pakaian, handuk, dan barang-barang lain secara sembarangan di sekitar kolam renang.

Tata Tertib di Kolam Renang

Sedangkan tata tertib di kolam renang merupakan serangkaian peraturan yang harus dilakukan dan diterapkan ketika berada di kolam renang.

Berikut ini beberapa contohnya.

1. Tidak boleh berlarian di tepi kolam.

2. Tidak boleh bermain-main yang dapat membahayakan diri saat berada di kolam.

Baca Juga: 

Arti Lambang Pramuka Indonesia, Lengkap Beserta Asal-usul Tunas Kelapa sebagai Lambang Pramuka

3. Tidak terjun ke kolam saat terdapat banyak orang.

4. Selalu menjaga kebersihan air kolam.

5. Tidak membuang sampah sembarangan, apalagi di kolam renang.

6. Tidak makan dan minum di kolam.

7. Tidak berenang jika sedang sakit, apalagi sakit kulit.

Tata tertib di kolam renang dibuat dengan tujuan untuk keselamatan dan kenyamanan para pengguna kolam renang.

Nah, itulah contoh etika dan tata tertib di kolam renang yang perlu dilakukan oleh semua orang yang sedang belajar berenang di kolam renang.

Cari Jawaban Kelas 4 SD Tema 8, Pengertian dan Ciri-Ciri Cerita Fiksi

Cari Jawaban Kelas 4 SD Tema 8, Pengertian dan Ciri-Ciri Cerita Fiksi

daphnisys.com – Teman-teman, pernahkah kamu membaca cerpen, fabel, atau dongeng?

Ketiga jenis karya sastra tersebut dapat disebut dengan cerita fiksi, yang kali ini akan kita pelajari pada pelajaran tematik kelas 4 SD tema 8.

Nah, supaya kamu semakin mudah memahaminya, mari simak penjelasan berikut ini.

Pengertian Cerita Fiksi

Dilansir dari KBBI, fiksi berarti rekaan; khayalan; tidak berdasarkan kenyataan.

Jadi, cerita fiksi adalah cerita yang dibuat oleh pengarang berdasarkan khayalan atau dunia rekaan pengarang, bukan kenyataan.

Ciri-Ciri Cerita Fiksi

Setelah mengetahui pengertiannya, kita akan mencari tahu tentang ciri-ciri cerita fiksi. Berikut ini penjelasannya.

1. Cerita fiksi dibuat berdasarkan cerita rekaan atau cerita nyata.

Maksudnya, pengarang dapat membuat cerita fiksi dengan terinspirasi dari peristiwa nyata, namun kemudian cerita tersebut bisa ditambah atau dikurangi oleh pengarang.

2. Tujuan cerita fiksi untuk menghibur dan menceritakan suatu peristiwa.

Cerita fiksi dibuat oleh pengarang untuk menghibur atau menceritakan peristiwa yang dibuat oleh pengarang.

3. Memiliki alur cerita yang menarik.

Biasanya, cerita fiksi menceritakan suatu peristiwa dengan kronologis dan alur yang jelas, sehingga pembaca dapat menikmati ceritanya.

4. Bahasa komunikatif.

Cerita fiksi bersifat naratif dan komunikatif. Artinya, fiksi menguraikan suatu rangkaian kejadian dengan penyampaian yang mudah dipahami.

5. Teks fiksi memakai bahasa yang tidak baku dan menarik pembaca.

Berbeda dengan teks formal, cerita fiksi menggunakan bahasa yang tidak baku (sehingga disebut komunikatif), agar pembaca bisa menikmati alur cerita dengan mudah.

Baca Juga:

Langkah-langkah Melakukan Lompat Jauh, Materi PJOK Kelas 3 SD

6. Cerita fiksi memberikan tekanan emosi dan perasaan pada pembaca.

Karena menggunakan bahasa yang komunikatif dan tidak baku, pengarang biasanya menyajikan cerita fiksi dengan istilah-istilah yang dapat menyentuh emosi dan perasaan pembaca.

Maka dari itu, tidak jarang pembaca bisa menangis atau tersenyum saat membaca cerita fiksi.

Contoh Cerita Fiksi

Ada beberapa contoh cerita fiksi, antara lain cerpen, fabel, dan dongeng.

Cerpen (cerita pendek) menguraikan suatu peristiwa rekaan atau tidak benar-benar terjadi, serta hanya menceritakan kehidupan seorang tokoh dan fokus cerita hanya pada satu tokoh.

Fabel yaitu cerita yang menggambarkan watak dan budi manusia yang pelakunya diperankan oleh binatang.

Sementara dongeng merupakan cerita yang tidak benar-benar terjadi (terutama tentang kejadian zaman dulu yang aneh-aneh).

Cari Jawaban Kelas 4 SD Tema 7, Apa Perbedaan Karya Kolase, Montase, Aplikasi, dan Mozaik?

Cari Jawaban Kelas 4 SD Tema 7, Apa Perbedaan Karya Kolase, Montase, Aplikasi, dan Mozaik?

daphnisys.com – Pada pelajaran kelas 4 SD tema 7, teman-teman akan belajar tentang karya kolase, montase, aplikasi, dan mozaik.

Apakah teman-teman pernah membuat salah satunya?

Keempat istilah yang disebutkan di atas merupakan jenis-jenis karya seni yang bisa kita temukan di sekitar kita.

Terdapat pertanyaan pada buku tematik yang berbunyi ‘apa perbedaan karya kolase, montase, aplikasi, dan mozaik?’

Yuk, cari tahu kunci jawaban pertanyaan tersebut dari penjelasan berikut ini!

1. Seni Kolase

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, seni kolase adalah komposisi artistik yang dibuat dari berbagai bahan seperti kain, kertas, atau kayu, yang ditempelkan pada permukaan gambar.

Atau dengan kata lain, seni kolase adalah seni menempel bahan pada gambar.

Seni kolase dapat digunakan pada berbagai karya seni, misalnya untuk menempel bahan-bahan dari majalah, tumbuhan seperti daun, dan lain-lain.

Ada berbagai teknik yang bisa digunakan dalam membuat karya seni kolase, di antaranya melipat, meremas, memilin atau menggulung, menganyam, dan menggunting.

2. Seni Montase

Menurut KBBI, montase adalah kumpulan gambar yang dipilih, diatur, dan dikaitkan dari beragam unsur untuk menghasilkan bentuk dengan gagasan baru.

Untuk membuat karya seni montase, beberapa gambar akan disatukan dan diatur sedemikian rupa.

Tujuannya adalah untuk membentuk suatu cerita atau kejadian dari gambar-gambar yang disusun sedemikian rupa.

Montase memiliki bentuk gambar yang bertumpuk-tumpuk dan satu gambar akan terlihat berbeda dari gambar lainnya.

3. Seni Aplikasi

Menurut KBBI, seni aplikasi adalah karya hias dalam seni jahit-menjahit dengan menempelkan (menjahitkan) guntingan-guntingan kain yang dibentuk seperti bunga (buah, binatang, dan sebagainya) pada kain lain sebagai hiasan.

Jadi, seni aplikasi menggunakan teknik menjahit untuk bisa menempelkan bahan-bahan pembuatan karya seni.

Baca Juga: 

5 Manfaat Persatuan dan Kesatuan bagi Masyarakat, Materi Kelas 6 SD/MI Tema 9

Selain itu, media yang digunakan dalam seni aplikasi adalah kain.

4. Seni Mozaik

Mozaik merupakan salah satu karya seni rupa dua atau tiga dimensi.

Menurut KBBI, mozaik atau dalam kata baku disebut mosaik, adalah seni dekorasi bidang dengan kepingan bahan keras berwarna yang disusun dan ditempelkan dengan perekat.

Atau dengan kata lain, mozaik adalah karya seni menempel bahan keras pada suatu bidang.

Kolase dan mozaik hampir sama, yang membedakan adalah jenis bahan yang ditempelkan.

Kolase dapat menempelkan bahan yang lebih beragam dan berbeda jenis pada suatu bidang. Namun, mozaik hanya menempel satu jenis bahan.

Nah, itulah pengertian, penjelasan, dan perbedaan antara karya kolase, montase, aplikasi, dan mozaik.