Faktor Pendorong dan Penghambat Kerja Sama Negara-Negara ASEAN

Faktor Pendorong dan Penghambat Kerja Sama Negara-Negara ASEAN

daphnisys.com – Sudahkah teman-teman tahu apa saja faktor pendorong dan penghambat kerja sama negara-negara ASEAN?

ASEAN atau Association of Southeast Asian Nations adalah organisasi yang mewadahi kerja sama negara-negara di Asia Tenggara.

Ada sepuluh negara anggota ASEAN, yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Brunei Darussalam, Filipina, Laos, Myanmar, dan Vietnam.

Seluruh negara anggota saling bekerja sama dalam berbagai bidang untuk memenuhi kesejahteraan masyarakatnya.

Berikut akan dijelaskan tentang faktor pendorong dan penghambat kerja sama negara-negara ASEAN. Simak, yuk!

Faktor Pendorong Kerja Sama ASEAN

1. Kesamaan dan Perbedaan Sumber Daya Alam

Kesamaan sumber daya alam antara beberapa negara bisa mendorong terbentuknya kerja sama antarnegara.

Salah satu contohnya, ada beberapa negara penghasil minyak bumi membentuk kerja sama yang diberi nama OPEC (Organization of Petroleum Exporting Countries).

Baca Juga: Manfaat Melakukan Kerja Sama Dalam Kehidupan Sehari-hari Materi Kelas 3 sd Tema 8

Perbedaan sumber daya pangan di setiap negara ASEAN juga bisa memunculkan kerja sama.

Misalnya, Indonesia mengekspor hasil pertanian ke Singapura. Kemudian Indonesia juga mengimpor beras dari Myanmar dan Thailand untuk memenuhi kebutuhan.

2. Kesamaan dan Perbedaan Wilayah (Kondisi Geografis)

Memiliki kesamaan letak geografis bisa membuat beberapa negara di suatu kawasan pada
umumnya mengadakan kerja sama.

Hal itu biasanya memiliki tujuan agar stabilitas dan keamanan negara terjaga.

Faktor Penghambat Kerja Sama ASEAN

1. Perbedaan Ideologi

Perbedaan ideologi bisa saja menjadi penghambat kerja sama antarnegara ASEAN.

2. Konflik dan Peperangan

Kondisi konflik dan peperangan yang terjadi di dalam negeri maupun antaranegara bisa mengganggu stabilitas negaranya sehingga akan menghambat kerja sama.

3. Kebijakan Protektif

Sebuah negara bisa menerapkan kebijakan yang bertujuan melindungi kepentingan dalam negeri dan meningkatkan daya saing.

Misalnya, tidak menerima impor hasil pertanian karena dapat mempengaruhi kondisi pendapatan hasil pertanian di dalam negerinya.

Dampak kebijakan ini juga bisa mempengaruhi hubungan antarnegara sehingga menghambat kerja sama yang harmonis.

4. Perbedaan Kepentingan

Kerja sama dibutuhkan bagi perkembangan dan masa depan negara di dunia.

Akan tetapi, dalam kerja sama antarnegara tiap-tiap negara memiliki kepentingan
yang berbeda.

Perbedaan ini bisa jadi penghambat kerja sama yang harmonis.

Namun pada kenyataannya, hingga saat ini hampir tidak ada negara ASEAN yang menutup diri dari kerja sama antarnegara ASEAN.

Bentuk Kerja Sama Bidang Ekonomi di ASEAN

1. Pembukaan pusat promosi ASEAN

Walaupun ASEAN sudah dikenal oleh berbagai negara-negara di dunia melalui PBB, ASEAN tetap perlu mempromosikan dirinya pada dunia luar.

Promosi yang dilakukan oleh ASEAN meliputi sektor perdagangan, pariwisata, dan investasi.

Pembukaan pusat promosi ASEAN dilakukan di negara Jepang yang merupakan negara yang mempunyai perkembangan cepat dalam berbagai sektor.

Pembukaan pusat promosi di Jepang mempunyai tujuan untuk melakukan peningkatan kegiatan ekspor dari negara-negara ASEAN ke Jepang dan juga meningkatkan jumlah investor Jepang bagi negara-negara ASEAN.

2. Penyediaan Cadangan Pangan

Beberapa negara anggota ASEAN seperti Thailand, Indonesia, dan Kamboja dikenal sebagai lumbung padi ASEAN.

Sampai sekarang ini, negara-negara itu tetap konsisten dalam menyediakan cadangan pangan bagi negara-negara anggota ASEAN.

Bentuk kerja sama dalam penyediaan cadangan pangan tidak hanya dilakukan untuk kerja sama yang saling menguntungkan, tetapi juga dalam keadaan yang darurat.

Misalnya ketika negara salah satu negara ASEAN sedang mengalami krisis pangan karena bencana, maka negara lain siap memberikan pasokan cadangan pangan untuk negara yang membutuhkan.

Beberapa negara anggota ASEAN telah menyatakan siap menjadi penyedia cadangan pangan untuk keadaan darurat adalah Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Singapura.

3. Penyelenggaraan Proyek Industri

Negara-negara anggota ASEAN secara bersama-sama untuk memajukan sekor industri.

Semua bentuk kerja sama dalam proyek industri dilakukan untuk kemajuan bersama negara-negara anggota ASEAN.

Beberapa proyek industri yang dilakukan oleh ASEAN meliputi industri pupuk, tembaga, vaksin, dan abu soda.

4. Kawasan Perdagangan Bebas

Kawasan perdagangan Bebas ASEAN atau yang biasa disebut dengan AFTA (ASEAN Free Trade Area) adalah bentuk kerja sama negara-negara ASEAN di bidang ekonomi.

Hal itu merupakan suatu persetujuan dalam pengelolaan sektor produksi-produksi lokal yang ada di seluruh negara-negara ASEAN tanpa terkecuali.

Keberadaan AFTA berguna untuk meningkatkan daya saing negara-negara ASEAN dalam melakukan produksi untuk pasar dunia dengan adanya penghapusan bea dalam ASEAN itu sendiri.

Selain itu, dengan adanya AFTA dapat meningkatkan investasi oleh pihak asing secara langung untuk negara-negara ASEAN.

5. Koperasi ASEAN

Koperasi ASEAN atau ASEAN Cooperative Organization (ACO) adalah bentuk kerja sama lainnya dalam bidang ekonomi.

Organisasi ini merupakan organisasi yang bergerak dalam bidang koperasi untuk meningkatkan kesejahteraan negara-negara ASEAN.

Koperasi ASEAN mempunyai keinginan untuk mengokohkan organisasinya sebagai sebuah gerakan koperasi yang menopang perekonomian di Asia Tenggara.