Tag: kelas 5 SD

Macam-Macam Alat yang Digunakan dalam Senam Irama, Materi PJOK Kelas 5 SD

Macam-Macam Alat yang Digunakan dalam Senam Irama, Materi PJOK Kelas 5 SD

Macam-Macam Alat yang Digunakan dalam Senam Irama, Materi PJOK Kelas 5 SD

daphnisys.com – Senam irama adalah gerakan senam yang dilakukan dengan mengikuti irama musik maupun ketukan.

Senam irama bermanfaat untuk meningkatkan kelincahan, kelenturan, hingga keseimbangan.

Pada materi kelas 5 semester 2, teman-teman akan belajar tentang senam irama.

Senam irama dibedakan menjadi dua, yakni senam irama yang menggunakan alat dan senam irama yang tidak menggunakan alat.

Senam irama dengan alat biasanya akan menggunakan alat seperti pita, tali, hola hoops hingga bola.

Untuk penjelasan lebih lengkapnya, yuk, simak informasi berikut.

Macam-Macam Alat yang Digunakan dalam Senam Irama

1. Pita

Pita merupakan salah satu alat yang dapat digunakan sebagai pilihan dalam senam irama.

Pita yang digunakan ini biasanya berasal dari bahan yang halus seperti kain satin. Panjang pita biasanya mencapai enam meter (belum termasuk pegangannya).

Tongkat yang dipakai untuk pegangan berasal dari kayu atau bambu dengan panjang sekitar 50 hingga 60 cm dan dengan diameter satu sentimeter.

Gerakan senam irama dengan alat pita ini seperti mengayun, berbelit-belit seperti ular, membentuk angka 8, spiral, serta berbagai macam lemparan.

2. Tali

Alat kedua yang biasa digunakan dalam senam irama adalah tali.

Sama seperti pita, tali yang digunakan berbahan halus dan panjangnya disesuaikan dengan tinggi badan pesenam.

Bagaimana cara mengukurnya? Cukup mudah, ini bisa dilakukan dengan menginjak bagian tengah tali. Setelah itu, tangan kanan dan kiri memegang ujung tali dan meletakannya di depan bahu.

Dalam senam irama menggunakan tali ini, pesenam diberikan keleluasaan khusus untuk bermain dengan cara apapun.

Contoh gerakan senam irama menggunakan tali seperti melempar tali ke atas atau loncat sambil melewatkan tali ke atas bawah.

3. Simpai atau Hola Hoop

Baca Juga:

Contoh-Contoh Perubahan Energi di Sekitar Kita, dari Panel Surya hingga Kipas Angin

Simpai atau yang kita sebut dengan hola hoop ini kerap digunakan dalam senam irama. Simpai dibuat dari bambu, kayu ataupun plastik.

Berat simpai ini disarankan kurang dari 300 gram sehingga tidak menganggu pergerakan pesenam. Sedangkan diameter simpai ini sekitar 80 hingga 90 cm.

Senam irama yang dilakukan dengan alat bantu simpai umumnya dilakukan dengan bergerak sambil memegang simpai memakai satu atau dua tangan.

Simpai kemudian bisa dilemparkan, digelindingkan, atau digerakkan menggunakan teknik lainnya.

Ada beberapa cara memegang simpai yakni reserve grip, outside grip, mixed grip, dan reguler grip.

4. Gada

Alat selanjutnya yang bisa digunakan untuk alat bantu senam irama adalah gada.

Pada umumnya gada terbuat dari kayu ataupun plastik. Bentuk gada hampir mirip botol dengan panjang 40-50 cm dan berat kurang lebih 150 gram.

Pesenam yang menggunakan alat gada ini melakukan gerakan senam irama seperti mengayun, melempar, menangkap, memutar hingga memukul.

5. Bola

Alat terakhir yang digunakan sebagai alat bantu senam irama adalah bola.

Adapun bola yang dipakai adalah berukuran sedang, tidak terlalu kecil atau terlalu besar. Ketika bola itu mudah dipegang, maka kita bisa menjadikannya sebagai alat bantu saat senam irama.

Pada umumnya bola terbuat dari karet atau plastik. Penggunaan bola dalam kompetisi juga beragam, umumnya menggunakan bola dengan diameter 18-20 cm dengan berat 400 gram.

Gerakan memakai bola diantaranya adalah dengan melempar bola ke atas dan menangkapnya kembali, atau bisa dengan menggelindingkan bola ke arah pesenam.

Nah, itulah macam-macam alat yang digunakan untuk membantu gerakan senam irama. Semoga bermanfaat untuk teman-teman, ya.

Tangga Nada Diatonis Mayor: Pengertian, Ciri-Ciri dan Contohnya, Materi Kelas 5 SD Tema 9

Tangga Nada Diatonis Mayor: Pengertian, Ciri-Ciri dan Contohnya, Materi Kelas 5 SD Tema 9

daphnisys.com – Musik disusun oleh rangkaian tangga nada.

Pada materi kelas 5 SD Tema 9, teman-teman akan belajar tentang tangga nada dalam seni musik.

Tangga nada merupakan rangkaian nada yang tersusun dengan jarak atau interval nada tertentu.

Tangga nada dibagi menjadi dua, yakni tangga nada pentatonis dan tangga nada diatonis.

Tangga nada diatonis adalah tangga nada yang memiliki 7 notasi dalam rentang satu oktaf.

Tangga nada diatonis dibagi lagi menjadi dua, yaitu tangga nada mayor dan tangga nada minor.

Nah, kali ini kita akan membahas tentang pengertian, ciri, dan contoh dari tangga nada mayor. Yuk, simak penjelasannya.

Pengertian Tangga Nada Mayor

Tangga nada mayor adalah tangga nada diatonis yang memiliki jarak nada atau interval 1-1-½-1-1-1-½.

Jika dimainkan menggunakan nada, tangga nada mayor yang dimulai dari do menuju re memiliki 1 interval nada.

Sedangkan dari re menuju mi memiliki ½ interval nada. Mi menuju fa akan kembali memiliki interval 1 nada dan seterusnya.

Mudahnya, tangga nada mayor terdiri dari nada Do Re Mi Fa Sol La Si Do.

Ciri-Ciri Tangga Nada Mayor

Tahukah teman-teman, tangga nada mayor sering digunakan di lagu nasional dan lagu anak, lo. Itu karena tangga nada mayor terdengar gembira.

Ciri-ciri tangga nada mayor adalah:

1. Tangga nada ini memiliki sifat yang ceria, riang, dan penuh semangat, dan positif.

2. Umumnya dimulai dengan nada do dan diakhiri juga dengan nada do. Tapi bisa juga diawali juga dengan nada sol (5), mi (3), atau do (1).

3. Melodi dan notnya digunakan di semua chord mayor yang ada pada alat musik.

Baca Juga:

Cari Jawaban Materi Kelas 3 SD Tema 1, Jelaskan Makna Lambang Sila Pertama Pancasila!

4. Pola interval antar nadanya adalah 1, 1, ½, 1,1,1, ½.

5. Formulanya adalah 1,2,3,4,5,6,7,1.

6. Melodi dan not-not tangga nada mayor dapat digunakan pada semua chord mayor.

Contoh Lagu yang Menggunakan Tangga Nada Mayor

Nah, setelah mengetahui pengertian dan ciri-ciri tangga nada mayor, sekarang kita cari tahu yuk contoh-contoh lagu yang menggunakan tangga nada mayor.

1. Gundul-gundul Pacul, ciptaan Sunan Kalijaga

2. Halo Halo Bandung, ciptaan Ismail Marzuki

3. Gebyar-Gebyar, ciptaan Gombloh

4. Bangun Pemudi Pemuda, ciptaan C. Simanjuntak

5. Paman Datang, ciptaan A.T. Mahmud

6. Indonesia Raya, ciptaan W.R. Supratman

7. Hari Merdeka, ciptaan H. Mutahar

8. Garuda Pancasila, ciptaan Sudharnoto

9. Naik Delman, ciptaan Ibu Sud

10. Abang Tukang Bakso, ciptaan Mamo Agil

Nah, itulah dia pengertian, ciri-ciri serta contoh tangga nada mayor. Semoga bisa menambah pengetahuan kamu, ya!

Pengertian Tari Rakyat, Tari Klasik, dan Tari Kreasi Baru Beserta Contohnya, Materi Kelas 5 SD/MI

Pengertian Tari Rakyat, Tari Klasik, dan Tari Kreasi Baru Beserta Contohnya, Materi Kelas 5 SD/MI

 

daphnisys.com – Seni tari tradisional merupakan jenis kekayaan budaya Indonesia masih dilestarikan hingga sekarang.

Pada materi kelas 5 SD Tema 8, teman-teman akan belajar tentang macam-macam tari tradisional.

Tari tradisional sendiri merupakan tarian yang tumbuh dan berkembang secara turun temurun di suatu daerah tertentu oleh masyarakatnya.

Umumnya, tari tradisional memiliki nilai historis yang tinggi dan berpokok pada adaptasi adat istiadat lingkungan depo 25 bonus 25 sekitar.

Berdasarkan koreografinya, secara umum tari tradisional digolongkan menjadi tiga, yaitu:

1. Tari Rakyat

Tari rakyat merupakan seni tari yang hidup dan berkembang di masyarakat lokal, hidup, dan berkembang secara turun temurun.

Gerakan dalam tarian ini cenderung diulang-ulang atau hanya memiliki sedikit variasi dari sejak zaman dulu hingga sekarang.

Hanya saja, tari rakyat kini tidak menggunakan iringan musik yang sederhana seperti dulu, melainkan mehnggunakan alat musik gamelan.

Meski jenis tarian ini sederhana dan tidak mengutakan keindahan, namun tari rakyat memiliki kekuatan magis untuk tujuan tertentu, teman-teman.

Tari Pendet (Bali), Tari Serimpi (Jawa Tengah), Tari Gong (Kalimantan Timur), dan Tari Lumense (Sulawesi Tengah) adalah contoh tari rakyat.

2. Tari Klasik

Berbeda dengan tari rakyat, tari slot server thailand no 1 klasik merupakan seni tari tradisional yang lahir di lingkungan keraton atau pusat pemerintahan.

Biasanya, tarian ini diwariskan secara turun-temurun pada kalangan bangsawan dan menjadi tradisi yang melekat di masyarkat umum.

Tari klasik ini berpedoman pada aturan baku yang tidak dapay diubah atau diganggu gugat. Jika diubah, maka makna tarian akan rusak.

Seni tari klasik juga umumnya memiliki karakter tertentu, yakni sesuai dengan koreografi atau tubuh sang penari yang elok, lembut, dan tegas.

Tari klasik juga memiliki nilai estetika yang tinggi serta makna dan filosofi yang mendalam, teman-teman.

Ada banyak jenis seni tari klasik, seperti Tari Piring (Sumatera Barat), Tari Kuda Lumping (Jawa Tengah), Tari Saman (Aceh), dan Tari Topeng Klana (Cirebon).

3. Tari Kreasi Baru

Tari kreasi baru merupakan jenis tarian hasil kreasi manusia yang tidak terikat aturan tari daerah atau tari kreasi tradisional.

Hasil kreasi yang baru ini dapat terkandung dalam tema, gerakan, kostum tari, hingga tata riasnya.

Meski tidak terikat aturan tari daerah, namun tari kreasi baru tidak benar-benar meninggalkan unsur tradisionalnya.

Pada tari kreasi baru, bisa saja hanya temanya saja yang baru sedangkan unsur kostum dan tata riasnya masih mengambil unsur tradisional.

Tari kreasi baru ini dibagi menjadi dua macam, yakni tari kreasi baru non tradisi dan tari kreasi baru pola tradisi.

Tari kreasi baru pola non tradisi adalah tarian yang sama sekali tidak menggunakan unsur tradisional dalam kreasinya. Tari ini biasa disebut dengan tari modern.

Sedangkan tari kreasi baru pola tradisi adalah tarian yang masih menggunakan unsur tradisional dalam kreasinya.

Contoh dari tari kreasi baru adalah Tari Nguri (Sumbawa), Tari Kuntulan (Jawa Tengah), Tari Merak (Jawa Barat), dan Tari Manung Rawa (Bali).

Baca Juga: 

Cara Menghitung Volume Bola dan Setengah Bola Beserta Contoh Soal dan Pembahasannya

Nah, itulah penjelasan tentang tari rakyat, tari klasik, dan tari kreasi baru. Semoga informasi ini bisa bermanfaat untuk teman-teman, ya.